1.
Tentang
ISO 14001
ISO International Organization for
Standarization, mulai berkembang setelah berakhirnya Perang Dunia ke II.
Merupakan organisasi internasional non pemerintah (NGO), berkedudukan di
Genewa, Swiss. Beranggotakan lebih dari 100 Lembaga atau Negara., termasuk
Indonesia. ISO sering dianggap sebagai
akronim (kependekan) sebenarnya ISO adalah kata dalam bahasa Latin, yang
artinya ”SAMA”. Sehingga tujuan dari Orgnisasi ini adalah mengusahakan
standarisasi yang sama pada tingkat Internasional. Upaya menyamakan standar
(pembakuan) yang sama di seluruh dunia memang memiliki nilai tinggi secara
teknis dan sudah berlangsung lama, karena berhasil dalam meningkatkan usaha
perdagangan internasional, dalam bentuk keragaman kualitas produk dan
interkonektivitas yang tinggi.
Sistem
Manajemen Lingkungan ISO 14001 : 2004 merupakan sebuah standar internasional
yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan untuk membantu organisasi
meminimalkan pengaruh negatif kegiatan operasional mereka terhadap lingkungan
yang mencakup udara, air, suara, atau tanah.
Sistem
Manajemen Lingkungan merupakan bagian integral dari sistem manajemen perusahaan
secara keseluruhan yang terdiri dari satu set pengaturan-pengaturan secara
sistematis yang meliputi struktur organisasi, tanggung jawab, prosedur, proses,
serta sumber daya dalam upaya mewujudkan kebijakan lingkungan yang telah
digariskan oleh perusahaan. Sistem manajemen lingkungan memberikan mekanisme
untuk mencapai dan menunjukkan performasi lingkungan yang baik, melalui upaya
pengendalian dampak lingkungan dari kegiatan, produk dan jasa. Sistem tersebut
juga dapat digunakan untuk mengantisipasi perkembangan tuntutan dan peningkatan
performasi lingkungan dari konsumen, serta untuk memenuhi persyaratan peraturan
lingkungan hidup dari pemerintah.
Tujuan
secara menyeluruh dari penerapan sistem manajemen lingkungan (SML) ISO 14001
sebagai standar internasional yaitu untuk mendukung perlindungan lingkungan dan
pencegahan pencemaran yang seimbang dengan kebutuhan sosial ekonomi. Manajemen
lingkungan mencakup suatu rentang isu yang lengkap meliputi hal-hal yang
berkaitan dengan strategi dan kompetisi. Penerapan ISO 14001 juga memberikan
banyak manfaat bagi perusahaan. Beberapa manfaat yang penting yaitu
meningkatkan kinerja lingkungan, mengurangi biaya dan meningkatkan akses
pasar. ISO 14001:2004 memiliki banyak manfaat diantaranya:
- menurunkan potensi dampak terhadap lingkungan
- meningkatkan kinerja lingkungan
- memperbaiki tingkat pemenuhan (compliance) peraturan
- mengurangi dan mengatasi resiko lingkungan yang mungkin timbul.
- dapat menekan biaya produksi
- dapat mengurangi kecelakaan kerja
- dapat memelihara hubungan baik dengan masyarakat, pemerintah dan pihak-pihak yang peduli terhadap lingkungan.
2. Perusahaan yang menerapkan ISO 14001
No
|
Nama
Industri
|
Alamat
|
Telp/Fax
|
1.
|
PT Indo Asidatama
|
Jl Raya Solo
Sragen Km 11,4 Kemiri Kec Kebakkramat
Kab
Karanganyar Solo 57762 Po Box 302 Solo 57100, http//www.acidatama.co.id
|
0271 648400/
0271 648700
|
2.
|
PT Palur Raya
|
Jl Raya Solo
Sragen Km 6
|
0271 821371/-
|
3.
|
PT Perkebunan
Nusantara IX (Persero) Divisi Tanaman Semusim Pg Rendeng
|
Jl Jend Sudirman No 285 Kudus
59301
|
0291 438641/
0291 437364
|
4.
|
Pusat
Pengembangan Tenaga Perminyakan dan Gas Bumi
|
Jl Sorogo1
Cepu 58315
Kab
Blora-Jateng, PPT Migas@Indo.Net.Id
|
0296 421888 ext 134/0296 421891
|
5.
|
PT Suraharta Oxygen
|
Jl Raya Solo
Sragen Km 9 Karanganyar Surakarta
|
-
|
6.
|
PT Intiboga Sejahtera
|
Jl Tanjung Tembaga No 2-6 Tanjung
Perak Surabaya 60834
|
031 3292040/031 3292033
|
7.
|
PT Sama Satria Pasifik
|
Off : Gedung Graha Pangeran
Lt 8 Jl Jend A Yani 286
Surabaya
60834
Fac : Jl Raya
Kemangsen Km
32 Kec Balongbando
Sidoarjo
|
Off : 031 8292727/031
8292709
Fac : 031 8971226-68,
8975514/
031 8971269
|
8.
|
PT Aruki
(Arjuna Utama Kimia)
|
Jl Rungkut Industri I No 18-22
Surabaya 60292 Tromol Pos 14/Rungkut
|
031 8411413, 8431646/031 8432672
|
9.
|
PT Madu Unggas Perkasa
Bleaching Earth And Bentonite
Manufacture
|
Jl Kesamben
Wetan Driyorejo-Gresik
Po Box 1347
Surabaya 60013 Jatim, Mip@Mitra.Net.Id
|
031 7507390, 7507526/031 7507281
|
10.
|
PT Petronika
|
Jl Prof Dr
Moh Yamin Gresik Po Box 129 Gresik Jatim, Petronika@Indo.Net.Id.Ir
|
031 3951965/031
3951955
|
3. Studi
kasus perusahaan yang ingin menerapkan iso 14001?
Industri
manufaktur adalah industri yang memiliki kaitan yang sangat erat dengan
lingkungan hidup. Betapa tidak, suara-suara yang dihasilkan dari mesin-mesin
produksi dapat berpotensi menghasilkan pencemaran suara. Alat-alat transportasi
yang digunakannya dapat berpotensi menghasilkan pencemaran getaran & debu.
Pemakaian air tanah yang berlebihan, air buangan yang belum memenuhi baku mutu,
rembesan minyak/oli, kebocoran bahan bakar berpotensi menghasilkan pencemaran
air. Lalu gas-gas yang dihasilkan dapat berakibat pada pencemaran udara bila
tidak diperhatikan.
Apabila
industri manufaktur tidak menangani hal-hal di atas secara baik, tentunya akan
berakibat buruk pada perusahaan. Selain terancam pencabutan izin operasi,
perusahaan juga akan memperoleh banyak tuntutan dari masyarakat sekitar maupun
LSM lingkungan hidup yang akan menyebabkan biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan menjadi besar. Selain itu, juga akan menutup peluang perusahaan
untuk dapat memasarkan produknya ke perusahaan-perusahaan yang terkenal ramah
lingkungan.
Lalu
bagaimana agar perusahaan manufaktur mampu mengendalikan risiko pencemaran lingkungan
hidupnya? Implementasi Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 adalah solusi yang
tidak bisa ditawar lagi bagi perusahaan manufaktur. ISO 14001 telah terbukti
efektif di dunia untuk mengendalikan aspek lingkungan hidup. Pertanyaannya
sekarang, bagaimanakah penerapan ISO 14001 tersebut pada industri manufaktur.
Proses
implementasi ISO 14001 pada industri manufaktur harus menggunakan pendekatan
yang menitikberatan pada proses-proses industri manufaktur yang memiliki risiko
terjadinya pencemaran terhadap lingkungan hidup. Berdasarkan pengalaman
konsultan BSP, berikut ini adalah sekilas langkah penerapan ISO 14001 pada
industri manufaktur.
Langkah
awal implementasi ISO 14001 dimulai dengan intrepretasi klausa ISO 14001 pada
proses kerja perusahaan. Pertanyaan yang harus dijawab oleh konsultan serta
perusahaan adalah proses-proses apa saja yang memiliki risiko pencemaran
lingkungan hidup? Apa saja risiko pencemaran lingkungan hidup yang mungkin
terjadi? Bagaimana mengukur & mengklasifikasikannya? Bagaimana mengendalikannya?
Fasilitas apa saja yang dibutuhkan? Keahlian apa saja yang harus dimiliki oleh
SDM-nya? Bagaimana bila terjadi bencana secara tiba-tiba? Apabila
pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dijawab secara tepat, kita akan mampu
menyusun sistem yang sesuai dengan karakteristik proses & risiko pencemaran
lingkungan hidup yang ada pada perusahaan.
Setelah
intrepretasi standar, langkah selanjutnya adalah penyusunan sistem &
dokumen ISO 14001. Beberapa prosedur Sistem Manajemen Lingkungan yang
dipersyaratkan standar ISO 14001 wajib disiapkan, sedangkan beberapa prosedur
operasi khusus perlu disiapkan pula antara lain seperti prosedur tanggap
darurat, ataupun prosedur identifikasi aspek & bahaya lingkungan hidup.
Setelah
penyusunan sistem & dokumen, langkah selanjutnya adalah mengimplementasikan
sistem. Hasil dari implementasi ini berupa record kegiatan penerapan
sistem tersebut. Ada beberapa tips yang perlu diperhatikan. agar proses
implementasi dapat berjalan dengan efektif, yaitu disarankan perusahaan memiliki
Tim Lingkungan (biasanya digabung dengan tim K3 menjadi K3L) yang berfungsi
memantau pelaksanaan & kondisi lingkungan di perusahaan tersebut.
Apabila
implementasi telah dilaksanakan, maka perusahaan melakukan kegiatan audit
internal yang berfungsi untuk memastikan apakah sistem berjalan secara efektif
atau tidak? Apabila proses internal audit telah dilakukan, perusahaan dapat
melakukan rapat tinjauan manajemen. Tinjauan manajemen ini dapat dilakukan
Manajemen Puncak berbarengan dengan rapat evaluasi kuartal ataupun semester.
Apabila seluruh proses telah dijalankan, maka perusahaan dapat melanjutkan ke
tahap sertifikasi oleh badan sertifikasi independen untuk memperoleh sertifikat
pengakuan implementasi ISO 14001.
Dengan
telah diperolehnya sertifikasi ISO 14001, maka industri manufaktur tersebut
baru memasuki tahap awal (tahap taat azas/compliance) pemenuhan manajemen
lingkungan. Hasil implementasi tersebut perlu dilakukan evaluasi guna dapat
senantiasa meningkatkan perbaikan terhadap sistem manajemen lingkungan yang
telah diterapkan perusahaan.
Sumber ; https://daniirwinsyaah.wordpress.com/2015/04/30/studi-kasus-cara-menerapkan-iso-14001/